VIVI RAHMA CHOIRUNNISA’
XII IPA 5
ANALISISLAH PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA!
Pancasila yang berarti lima dasar atau lima asas yaitu dasar atau asas bagi negara Indonesia. Istilah pancasila terdapat dalam buku sutasoma, berasal dari bahasa sansekerta yang berarti berbatu sendi yang lima, yang artinya pelaksanaan kesusilaan yang lima (Pancasila krama), yaitu sebagai berikut:
1. Tidak boleh melakukan kekerasan
2. Tidak boleh mencuri
3. Tidak boleh berjiwa dengki
4. Tidak boleh berbohong
5. Tidak boleh mabuk minuman keras
Pancasila sebagai ideologi terbuka adalah Pancasila menjadi pedoman dan acuan bangsa Indonesia dalam menjalankan aktivitas di segala bidang sehingga sifatnya harus terbuka, luwes dan fleksibel tidak tertutup dan kaku melainkan harus mampu mengikuti perkembangan jaman tanpa harus mengubah nilai-nilai dasarnya. Pancasila memberikan orientasi ke depan dan selalu menyadari situasi kehidupan yang sedang dihadapi dan akan dihadapi di era keterbukaan/globalisasi dalam segala bidang.. Ideologi terbuka berarti ideologi yang tidak dimutlakkan dimana nilainya, tidak dipaksakan dari luar, bukan pemberian negara tetapi merupakan relita masyarakat itu. Adapun ciri-ciri ideologi terbuka adalah :
1. Merupakan kekayaan rohani, moral, dan budaya masyarakat
2. Nilainya tidak diciptakan oleh negara, tetapi ditemukan dalam kehidupan masyarakat
3. Isinya tidak langsung operasional sehingga setiap generasi baru dapat mentafsirkan sesuai kehidupan zaman baru
4. Tidak pernah memaksa kebebasan dan tanggung jawab masyarakat, tetapi menginspirasi masyarakat untuk berusaha hidup bertanggung jawab sesuai dengan falsafah itu
5. Menghargai pluralitas sehingga dapat diterima masyarakat yang berasal dari berbagai latar belakang budaya dan agama
Pancasila dikatakan sebagai ideologi terbuka, karena telah memenuhi syarat-syarat sebagai ideologi terbuka antara lain sebagai berikut :
a. Nilai Dasar, adalah nilai dasar yang terdapat dalam pembukaan UUD 1945 yang tidak berubah
b. Nilai Instrumen, ialah nila-nilai dari nilai dasar yang dijabarkan lebih kreatif dan dinamis ke bentuk UUD 1945, ketetapan MPR, dan peraturan perundang-undangan lainnya
c. Nilai Praktis, adalah nilai-nilai yang dilaksanakan di kehidupan sehari-hari, baik di masyarakat, berbangsa dan bernegara. Nilai praktif bersifat abstrak, seperti mengormati, kerja sama, dan kerukunan. Hal ini dapat dioperasionalkan ke bentuk sikap, perbuatan, dan tingkah laku sehari-hari.
Menurut moerdiono, faktor-faktor yang mendorong pemikiran Pancasila sebagai ideologi terbuka adalah:
1. Perkembangan dinamika masyarakat Indonesia yang cepat sehingga tidak semua persoalan hidup dapat ditemukan jawabannya secara ideologis;
2. Runtuhnya ideologi tertutup, seperti Marxisme-Leninisme/komunisme;
3. Pengalaman sejarah politik Indonesia dengan pengaruh komunisme; dan
4. Tekad bangsa Indonesia untuk menjadikan Pancasila sebagai satu-satunya asas dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. (Pancasila sebagai satu-satunya asa telah dicabut oleh MPR pada tahun 1999).
Selain itu ideologi Pancasila memiliki 3 dimensi penting yaitu sebagai berikut:
a. Dimensi Realitas adalah mencerminkan kemampuan ideologi untuk mengadaptasika nilai-nilai hidup dan berkembang dalam masyarakat
b. Dimensi Idealisme adalah idealisme yang ada dalam ideologi mampu menggugah
harapan para pendukungnya
c. Dimensi Pendukung adalah mencerminkan atau menggambarkan kemampuan suatu ideologi untuk memengaruhi dan menyesuaikan dengan perkembangan masyarakat.
XII IPA 5
ANALISISLAH PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA!
Pancasila yang berarti lima dasar atau lima asas yaitu dasar atau asas bagi negara Indonesia. Istilah pancasila terdapat dalam buku sutasoma, berasal dari bahasa sansekerta yang berarti berbatu sendi yang lima, yang artinya pelaksanaan kesusilaan yang lima (Pancasila krama), yaitu sebagai berikut:
1. Tidak boleh melakukan kekerasan
2. Tidak boleh mencuri
3. Tidak boleh berjiwa dengki
4. Tidak boleh berbohong
5. Tidak boleh mabuk minuman keras
Pancasila sebagai ideologi terbuka adalah Pancasila menjadi pedoman dan acuan bangsa Indonesia dalam menjalankan aktivitas di segala bidang sehingga sifatnya harus terbuka, luwes dan fleksibel tidak tertutup dan kaku melainkan harus mampu mengikuti perkembangan jaman tanpa harus mengubah nilai-nilai dasarnya. Pancasila memberikan orientasi ke depan dan selalu menyadari situasi kehidupan yang sedang dihadapi dan akan dihadapi di era keterbukaan/globalisasi dalam segala bidang.. Ideologi terbuka berarti ideologi yang tidak dimutlakkan dimana nilainya, tidak dipaksakan dari luar, bukan pemberian negara tetapi merupakan relita masyarakat itu. Adapun ciri-ciri ideologi terbuka adalah :
1. Merupakan kekayaan rohani, moral, dan budaya masyarakat
2. Nilainya tidak diciptakan oleh negara, tetapi ditemukan dalam kehidupan masyarakat
3. Isinya tidak langsung operasional sehingga setiap generasi baru dapat mentafsirkan sesuai kehidupan zaman baru
4. Tidak pernah memaksa kebebasan dan tanggung jawab masyarakat, tetapi menginspirasi masyarakat untuk berusaha hidup bertanggung jawab sesuai dengan falsafah itu
5. Menghargai pluralitas sehingga dapat diterima masyarakat yang berasal dari berbagai latar belakang budaya dan agama
Pancasila dikatakan sebagai ideologi terbuka, karena telah memenuhi syarat-syarat sebagai ideologi terbuka antara lain sebagai berikut :
a. Nilai Dasar, adalah nilai dasar yang terdapat dalam pembukaan UUD 1945 yang tidak berubah
b. Nilai Instrumen, ialah nila-nilai dari nilai dasar yang dijabarkan lebih kreatif dan dinamis ke bentuk UUD 1945, ketetapan MPR, dan peraturan perundang-undangan lainnya
c. Nilai Praktis, adalah nilai-nilai yang dilaksanakan di kehidupan sehari-hari, baik di masyarakat, berbangsa dan bernegara. Nilai praktif bersifat abstrak, seperti mengormati, kerja sama, dan kerukunan. Hal ini dapat dioperasionalkan ke bentuk sikap, perbuatan, dan tingkah laku sehari-hari.
Menurut moerdiono, faktor-faktor yang mendorong pemikiran Pancasila sebagai ideologi terbuka adalah:
1. Perkembangan dinamika masyarakat Indonesia yang cepat sehingga tidak semua persoalan hidup dapat ditemukan jawabannya secara ideologis;
2. Runtuhnya ideologi tertutup, seperti Marxisme-Leninisme/komunisme;
3. Pengalaman sejarah politik Indonesia dengan pengaruh komunisme; dan
4. Tekad bangsa Indonesia untuk menjadikan Pancasila sebagai satu-satunya asas dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. (Pancasila sebagai satu-satunya asa telah dicabut oleh MPR pada tahun 1999).
Selain itu ideologi Pancasila memiliki 3 dimensi penting yaitu sebagai berikut:
a. Dimensi Realitas adalah mencerminkan kemampuan ideologi untuk mengadaptasika nilai-nilai hidup dan berkembang dalam masyarakat
b. Dimensi Idealisme adalah idealisme yang ada dalam ideologi mampu menggugah
harapan para pendukungnya
c. Dimensi Pendukung adalah mencerminkan atau menggambarkan kemampuan suatu ideologi untuk memengaruhi dan menyesuaikan dengan perkembangan masyarakat.
Komentar
Posting Komentar